Just another free Blogger theme
Minggu, 13 Oktober 2024
Kamis, 26 September 2024
Foto: Brittany Finucci
Chimaera atau Ghost
Shark, dikenal dengan nama lain Hiu Hantu. Chimaera atau Ghost
Shark, merupakan spesies ikan laut, termasuk dalam ordo
Chimaeriformes dan famili Callorhinchidae.
Beberapa ilmuwan
menemukan spesies baru Hiu Hantu yang hidup di perairan laut dalam dekat
Australia dan Selandia Baru. Parailmuwan sebelumnya meyakini bahwa ikan hantu
itu merupakan bagian dari satu spesies yang tersebar secara global, tetapi memiliki
perbedaan genetik dan morfologi.
Ikan ini termasuk ikan
bertulang rawan yang kerangkanya sebagian besar terbuat dari tulang rawan dan
embrionya tumbuh dalam kapsul telur yang diletakkan di dasar laut, dan sumber
nutrisinya kuning telur hingga menetas. Sumber nutrisi setelah menetas, berupa krustasea seperti udang dan moluska.
Beberapa fakta menarik tentang Chimaera (Hiu Hantu)
Bentuk
dan ciri Khas:
Hiu
hantu memiliki bentuk tubuh yang unik yaitu menyerupai Hiu tetapi dengan kepala
yang lebih pipih seperti ikan pari. Hiu hantu memiliki sepasang matanya yang
berukuran sangat besar dan sepasang insang.
Keluarga
dan Evolusi:
Hiu hantu bukan termasuk keluarga
Hiu walaupun namanya mengandung kata Hiu. Mereka lebih dekat dengan beberapa
jenis ikan lain seperti ikan gajah dan plough-nosed chimaera. Genom hiu hantu
berevolusi sangat lambat, sehingga masih bisa melihat beberapa karakteristik
purba dan aneh dari hiu hantu.
Habitat
dan Perilaku:
Hiu
hantu hidup umumnya di laut pada kedalam 200 - 2.600 meter dibawah permukaan
laut. Mereka lebih suka bergerak mengikuti arus
secara perlahan sambil mencari makanan favorit seperti kerang-kerangan,
kepiting dan bulu babi.
Sistem
Reproduksi:
Hiu
hantu tergolong hewan ovipar (bertelur), telurnya seperti bubungan membujur
yang sangat khas pada permukaannya berbentuk T.2, 4
Indra
Tambahan:
Hiu
hantu memiliki organ khusus yang berfungsi sebagai penunjuk arah di
tengah-tengah kegelapan laut. Organ tersebut terdapat pada ujung moncongnya
yang berbentuk seperti gada dan bisa mendeteksi tegangan listrik rendah.
Senjata
pertahanan diri dari predator terletak pada sirip punggung pertamannya, berupa
jarum yang bisa mereka kembangkan dan menyalurkan racun.
Sumber:
Live
Science
Idntimes
Rabu, 07 Agustus 2024
Dasyatnya Secangkir Kopi!
Kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Selain memberikan efek stimulan karena kandungan kafeinnya, kopi juga memiliki banyak manfaat kesehatan yang penting untuk diketahui.
Dilansir dari jurnal European Journal of Nutrition, konsumsi kopi secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker (Poole et al., 2017). Hal ini disebabkan oleh kandungan antioksidan, senyawa fenolik, dan nutrisi lainnya yang terkandung dalam kopi.
Salah satu manfaat kopi yang paling signifikan adalah kemampuannya untuk
meningkatkan fungsi kognitif. Selain itu, studi terbaru juga menunjukkan bahwa
konsumsi kopi dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson (Cao et
al., 2016). Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa antioksidan dalam kopi
yang dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan.
Kafein merupakan stimulan alami yang dapat meningkatkan energi, konsentrasi,
dan kewaspadaan (Nehlig, 2010). Kafein dalam kopi dapat meningkatkan
kewaspadaan, konsentrasi, dan daya ingat (Nehlig, 2010).
Selain itu, kandungan senyawa fenolik, seperti asam klorogenat, yang memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat stres oksidatif (Cano-Marquina et al., 2013).
Kopi juga mengandung vitamin dan mineral penting, seperti vitamin B2, B3, B5,
magnesium, kalium, dan mangan (Poole et al., 2017). Vitamin B2 (riboflavin)
berperan dalam proses metabolisme energi, sedangkan vitamin B3 (niasin)
membantu dalam produksi hormon dan fungsi saraf. Magnesium dan kalium juga
penting untuk menjaga kesehatan dan fungsi otot.
Kulit kopi memukau ternak?
Kulit kopi juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak unggas, seperti
ayam dan itik. Yose, (2016) menyatakan bahwa pemberian pakan yang mengandung 10%
kulit kopi dapat meningkatkan bobot badan ayam broiler sebesar 5-7%.
Dan tak kalah pentingnya, kulit kopi ternyata dapat mengatasi stres pada ternak. Senyawa aktif yang dikandung kulit kopi mampu menekan stres oksidatif yang terjadi selama pengangkutan.
Ruwandani et al., (2024) membuktikan pemberian kulit kopi fermentasi 30% dalam bentuk urea mineral blok (UBM) selama transportasi mampu menekan penurunan bobot badan ternak domba secara signifikan.
Dapat disimpulkan bahwa tanaman kopi secara tidak langsung membentuk Ekosistem Sirkular Kopi yakni penggunaan kembali dan daur ulang limbah kopi dalam sistem pertanian dan peternakan untuk menciptakan siklus yang berkelanjutan (YNL070824).
Senin, 05 Agustus 2024
2. Mengurangi Aplikasi Antibiotik
Penggunaan antibiotik sintetis dalam industri peternakan telah berkembang menjadi masalah yang harus diselesaikan di seluruh dunia. Fitobiotik, salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pada antibiotik, sekaligus mengurangi risiko resistensi antimikroba.
3. Memperbaiki Kualitas Produk Peternakan
Fitobiotik juga memiliki efek pada kualitas produk peternakan, seperti meningkatkan kandungan nutrisi, tekstur, dan masa simpan yang lebih lama.
4. Manfaat Lingkungan:
Fitobiotik semakin menarik bagi peternak dan industri peternakan karena banyak manfaatnya. Namun, untuk memaksimalkan potensinya, kita harus memahami sifat dan mekanisme kerjanya dengan baik.
Memahami Fungsi dan Sifat Fitobiotik
Fitobiotik adalah bahan kimia kompleks yang berasal dari tumbuhan. Berbagai senyawa bioaktif, seperti alkaloid, terpenoid, flavonoid, dan senyawa fenolik, ditemukan dalam setiap jenis tumbuhan. Senyawa-senyawa ini memainkan peran penting dalam melindungi tumbuhan dari patogen dan stres lingkungan.
Senyawa bioaktif fitobiotik dapat berfungsi pada ternak melalui berbagai mekanisme, termasuk:
1. Aktifitas Antimikroba
Beberapa fitobiotik, termasuk minyak atsiri dan senyawa fenolik, memiliki sifat antimikroba yang dapat mencegah perkembangan bakteri, virus, dan jamur patogen. Mereka dapat mengganggu membran sel, menghentikan enzim, dan merusak materi genetik.
2. Pengendalian Sistem Kekebalan Tubuh
Fitobiotik memiliki kemampuan untuk meningkatkan respons imun hewan dengan meningkatkan produksi sel-sel kekebalan, aktivitas fagositosis, dan produksi antibodi.
3. Meningkatkan Kualitas Fungsi Saluran Pencernaan
Fitobiotik dapat meningkatkan fungsi saluran pencernaan dengan meningkatkan sekresi enzim pencernaan, mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus, dan mengurangi inflamasi.
4. Aktifitas Antioksidan
Fitobiotik mengandung senyawa antioksidan yang dapat melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan fitobiotik dalam industri peternakan, peternak dan produsen harus memahami sifat dan mekanisme kerjanya. Dengan pengetahuan yang baik, mereka dapat memilih dan menggunakan fitobiotik yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kesulitan mereka.
Aplikasi Fitobiotik dalam industri peternakan
1. Additive Pakan
Fitobiotik dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan, produktivitas, dan kualitas produk ternak dengan menambah ekstrak tumbuhan, minyak atsiri, atau senyawa bioaktif murni ke dalam pakan ternak.
2. Aditif Air Minum
Fitobiotik juga dapat ditambahkan ke dalam air minum ternak, terutama untuk tujuan preventif dan kuratif terhadap penyakit.
Beberapa jenis fitobiotik dapat diaplikasikan secara topikal, misalnya pada luka atau kulit ternak, untuk membantu proses penyembuhan dan mencegah infeksi.
4. Pengayaan Pakan Ternak
Fitobiotik dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak, misalnya dengan menambahkan senyawa-senyawa antioksidan untuk memperpanjang masa simpan pakan.
5. Pengelolaan Lingkungan Peternakan
Fitobiotik juga dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan lingkungan peternakan, seperti untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, memperbaiki kualitas air, dan mengurangi bau dari limbah peternakan.
1. Pengembangan Teknologi Ekstraksi dan Formulasi
Penelitian dan pengembangan teknologi ekstraksi yang efisien dan formulasi yang optimal dapat meningkatkan konsistensi kualitas dan menurunkan biaya produksi fitobiotik.
2. Studi Mekanisme Kerja yang Komprehensif
Penelitian yang mendalam mengenai interaksi fitobiotik dengan sistem biologis hewan dapat membantu mengoptimalkan penggunaannya dalam industri peternakan.
3. Standardisasi dan Regulasi yang Jelas
Upaya pengembangan standar dan regulasi yang jelas terkait dengan keamanan dan kualitas produk fitobiotik akan mendorong adopsi yang lebih luas di industri peternakan.
4. Kolaborasi Multidisiplin
Kolaborasi antara peneliti, produsen, dan regulator diperlukan untuk mengembangkan solusi fitobiotik yang inovatif, efektif, dan dapat diterima oleh industri peternakan.
Sabtu, 29 Juni 2024
Ilustrasi. Bintang Laut (Sumber: Pixabay)
Sudah tahukah anda, apa itu Bintang Laut?
Bintang
laut (Echinodermata) merupakan hewan yang berkembang biak secara ovovivipar. Ovovivipar merupakan kombinasi dari ovipar dan vivipar
karena perkembangbiakan ini dilakukan dengan cara bertelur dan melahirkan.
Proses reproduksi ovovivipar terjadi melalui pembuahan telur di
dalam tubuh hewan betina, setelah telur dibuahi oleh sperma jantan, hewan
betina tidak mengeluarkan telurnya melainkan tetap berada dalam tubuh dan
menetas di dalam tubuh tersebut. Setelah telur menetas, individu baru akan lahir sebagai makhluk hidup yang lengkap dan mandiri.
Bintang laut meskipun dalam bahasa Inggris disebut
"starfish" (ikan bintang), namun hewan ini tidak memiliki hubungan
kekerabatan dengan ikan. Bintang laut adalah invertebrata yang termasuk dalam
filum Echinodermata dan kelas Asteroidea. Hewan ini memiliki simetri radial dan
umumnya memiliki lima atau lebih lengan (Parker, 1984).
Bintang
laut tidak memiliki rangka yang mendukung pergerakannya; mereka bergerak
menggunakan sistem vaskular air. Pergerakan dilakukan dengan bantuan kaki
tabung yang terletak di bagian ventral lengan, yang berfungsi untuk pergerakan
dan membantu dalam proses makan. Merayap sepanjang dasar laut dengan kecepatan
yang cukup rendah untuk sebagian besar spesies.
Echinodermata
berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri dan derma artinya kulit.
Echinodermata merupakan sekelompok hewan dengan ciri-ciri yang menonjol berupa
kulit yang berduri dan simetris radial (Lariman, 2011).
Klasifikasi
bintang laut menurut Pechenick (2005) adalah sebagai berikut: Kingdom :
Animalia, Filum : Echinodermata, Kelas : Asteroidea, Ordo : Valvatidae, Famili
: Oreasteridae, Genus : Culcita Agassiz, Spesies : Culcita sp.
https://www.youtube.com/watch?v=LZVKnoE70tw
Keunikan: Kloning Tidak Memerlukan Teknologi
Beberapa waktu lalu dunia pengetahuan dihebohkan
dengan dilakukannya cloning pada beberapa mahkluk hidup termasuk hewan piaraan.
Cloning merupakan fenomena ilmu pengetahuan yang cukup kontroversial dan sulit.
Kloning
merupakan istilah yang berasal dari bahasa inggris yaitu cloning adalah suatu cara
manusia untuk mengusahakan agar dapat menciptakan duplikat suatu makhluk dengan
tanpa melalui proses perkawinan.
Dilansir dari National Human Genome Research
Institute, kloning adalah suatu proses untuk menghasilkan salinan genetik yang
identik dari suatu entitas biologi.
Hal ini berarti suatu makhluk bisa dibuat klonnya
dengan cara menyalin susunan DNA yang sama persis dengan makhluk tersebut. Salah
satu contoh kloning yang paling terkenal dalam teknologi ini adalah Domba dolly.
Namun berbeda halnya dengan Bintang Laut. Bingtang
laut melakukan kloning tidak memerlukan teknologi. Bintang laut mematahkan kaki
atau bahkan terpotong tubuhnya menjadi dua, makhluk tersebut akan tumbuh lagi
dan regenerasi sesuai kebutuhan.
https://www.youtube.com/watch?v=P61u4YsDIdk
Referensi
Lariman. 2011. Keanekaragaman Fylum
Echinodermata di Pulau Beras Basah Kota Bontang Kalimantan Timur.
Parker, S.P. 1984. Encyclopedia of
Science and Technology. New York : Mc. Graw-Hill Book Company.
Pechenick, J. A. 2005. Biology of
The Invertebrate. McGraw Hill Companies, New York, USA.
Selasa, 18 Juni 2024
Lebah disebut sebagai serangga memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi di dunia karena mampu memecahkan teka-teki dan memiliki kemampuan navigasi yang luar biasa. Lebah dapat menentukan rute optimal dalam beberapa kali kunjungan. Selain itu, lebah dapat menciptakan gambaran mental suatu objek, seperti yang dilakukan manusia, dan mengkomunikasikan pengenalan objek melalui indranya.
Lebih detail dikatakan sebagai serangga yang cerdas karena berkaitan dengan perilaku, komunikasi, dan kemampuan mereka dalam menjalankan tugas-tugas kompleks yaitu:
1. Komunikasi melalui tarian Waggle:
Lebah madu (Apis mellifera) menggunakan tarian waggle untuk berkomunikasi dengan anggota koloni lainnya. Pergerakkan ini memungkinkan mereka memberikan informasi tentang lokasi sumber makanan, termasuk jarak dan arah dari sarang.
2. Navigasi yang Efisien:
Lebah memiliki keterampilan navigasi yang luar biasa. Mereka menemukan jalan kembali ke sarangnya bahkan dari jarak jauh menggunakan berbagai isyarat visual seperti posisi matahari dan landmark di sekitar mereka.
3. Memori Jangka Panjang
Lebah mempunyai ingatan jangka panjang yang baik Mereka dapat mengingat lokasi sumber makan dan kembali ke lokasi yang sama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu kemudian.
4. Pembagian Tugas yang Terorganisir:
Koloni lebah mempunyai pembagian tugas yang terstruktur dengan baik. Setiap lebah memiliki peran tertentu, seperti mengumpulkan nektar, menjaga sarang, atau merawat larva. pembagian kerja i9ni menunjukkan koordinasi dan pengorganisasian yang efektif.
https://www.youtube.com/shorts/GpQGdRDetYs
5. Pemecahan Masalah:
Lebah dapat memecahkan permasalahan rumit untuk mendapatkan makanan. mereka dapat belajar dari pengalaman dan mengingat solusi efektif ungtuk digunakan dimasa depan.
6. Adaptasi Terhadap Perubahan Lingkungan:
Lebah dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan lingkungannya, seperti perubahan ketersediaan bunga atau kondisi cuaca. Kemampuan beradaptasi ini menunjukkan kecerdasan untuk merespon situasi baru.
7. Pembelajaran Sosial:
Lebah dapat belajar satu sama lain, misalnya ketika seekor lebah mengumpulkan nektar mengikuti lebah lain yang telah menemukan sumber makanan baru. Hal ini menunjukan adanya kemampuan belajar sosial dan transfer ilmu dilingkungan sekitarnya.
8. Kemampuan Menghitung dan Memahami Konsep Sederhana:
Penelitian menunjukkan bahwa lebah memahami konsep bilangan sederhana dan bahkan dapat melakukan tugas-tugas seperti menghitung jumlah benda dalam kelompok kecil.
Lebah dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan, Afrika Selatan, dan Asia Tenggara, merupakan serangga eusosial yang bernilai ekonomi tinggi karena kemampuannya menghasilkan madu dan propolis (Wicaksono, 2017).
Klasifikasi (taksonomi) lebah yaitu: Kingdom: Animal, Phylum: Arthropoda, Class: Hexapoda / Insecta, Ordo: Hymenoptera, Family: Apidae, Genus: Apis, Species: Apis andreniformis, Apis cerana, Apis dosarta, Apis florea, Apis koschevnikovi, dan Apis mellifera (Singh, 1960)
Lebah adalah salah satu kelompok serangga terbesar, dan terdapat sekitar 20.000 spesies. Secara anatomi tergolong dalam jenis serangga berkaki 6 dengan sayap bening dan transparan. Tubuh berbulu warna hitam atau gelap dengan garis-garis kuning. Kepala mempunyai antena, mata majemuk, mata yang mengatur kepekaan cahaya, dan antena filiform. Pada dada terdapat sepasang sayap depan dan belakang.
Lebah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu yang hidup sendiri dan yang hidup berkoloni. Lebah tak bersengat berbadan kecil, tidak menyengat, bergerak cepat, dan hidup berkelompok. Lebah ini membuat sarang di celah-celah batu, lubang pohon, dan bangunan manusia. Setiap lebah mempunyai tugas khusus masing-masing yang sangatr penting dilihat dari sikluis hidup koloni. Koloni tersebut terdiri dari seorang ratu, ratusan lebah jantan dan ribuan lebah pekerja (Sarwono, 2003).
Lebah berperan penting dalam penyerbukan bunga, buah, dan sayuran. Lebah menghasilkan madu yang beragam dengan banyak ciri, rasa dan warna. Selain itu juga menghasilkan senyawa propolis yang berasal dari ekstrak tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Selain madu, lebah juga menghasilkan lilin lebah, larva lebah, serbuk sari, royal jelly, propolis, dan berperan sebagai penyerbuk (membantu penyerbukan tanaman).
Referensi
Sarwono,
B., 2003, Lebah Madu, Jakarta, AgroMedia Pustaka.
Singh,
S. 1960. Beekeeping in India. India Council of Agricultur Research. New Delhi.
214 p.
Wicaksono, A. 2017. Morfologi, Aktivitas
Terbang dan Musuh Alami Lebah
Lepidoterminata Smith (Hymnoptera: Apidae: Melliponinae).
TesisMagister, IPB, Bogor.
Senin, 17 Juni 2024
Burung Gagak termasuk anggota burung pengicau (Ordo
Passeriformes), dari famili Corvidae dan genus Corvus. Di Dunia terdapat
sekitar 40 spesies dari burung gagak (Corvus sp.).
Burung ini bersama dengan Corvidae lainnya
diperkirakan berevolusi sekitar 17 juta tahun lalu. Burung ini adalah salah
satu jenis burung dengan bulu hitam mengilap, yang dapat ditemukan di sebagian
besar belahan dunia.
Asal Usul
Burung Gagak dari benua Eropa dan Amerika Utara
ditandai dengan ditemukannya fosil-fosil tertua dari Corvidae ini, sebelum
menyebar ke Asia dan ke seluruh dunia.
Di sebagian besar wilayah Amerika Serikat bagian timur, Gagak ( Corvus corax L.) dianggap burung langka (BirdLife International, 2017). Populasi burung gagak mulai berkurang awal pertengahan abad ke-20, dan di Pegunungan Appalachian burung Gagak ( Corvus corax L.) dianggap langka dan hanya ditemukan di tempat perlindungan terpencil, seringkali dijumpai di dataran tinggi (Harlow, 1922 ; Hooper, 1977).
Kepunahan burung Gagak dapat disebabkan berbagai faktor seperti perburuan (pembunuhan langsung), pemusnahan sarang, hilangnya habitat, hilangnya sumber bangkai akibat eksploitasi berlebihan terhadap megafauna, fragmentasi, konversi hutan untuk pertanian, dan peningkatan populasi gagak Amerika ( Corvus brachyrhynchos L.), pesaing yang simpatrik dan secara fenotip serupa (Harlow, 1922; Jollie, 1976 and Houston,1977).
Meskipun populasi gagak telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, spesies ini masih tersebar secara tidak merata di seluruh Amerika Serikat bagian timur dan jarang atau tidak ada di banyak daerah.
Ciri-Ciri khas dan Tingkat Kecerdasan Burung Gagak
Burung gagak memiliki penampilan tubuh berupa bulu
berwarna hitam, tubuh berukuran lebih kecil dengan panjang sekitar 50
sentimeter dan lebar sayap bisa mencapai 1 meter.
Selain dikenal dengan ciri warna hitam yang khas, gagak juga termasuk salah satu hewan paling cerdas di dunia. Berdasarkan kecerdasannya, burung gagak menduduki posisi dalam daftar burung terpintar di dunia. Ini dapat dilihat dari tingkat keterampilan dan kecerdasan adaptif pada berbagai situasi yang dihadapinya.
Dilansir dari laman BBC Science Focus, burung
gagak dapat belajar dengan cepat, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa gagak
berusia empat bulan sama cerdasnya dengan kera dewasa.
Referensi
BirdLife Internasional . 2017 . “ Corvus corax . Daftar
Merah Spesies Terancam Punah IUCN 2017:e.T22706068A113271893 .”https://doi.org/10.2305/IUCN.UK.2017-1.RLTS.T22706068A113271893.en.
Hooper,
RG 1977 . “ Habitat
Bersarang Burung Gagak Biasa di Virginia .” Buletin Wilson 89 : 233 – 42
.
Hooper,
RG
, HS Crawford , DR Chamberlain
, dan RF Harlow . 1975 . “
Kepadatan Sarang Burung Gagak Biasa di Wilayah
Ridge-Valley Virginia .” Burung Amerika 29
: 931 – 5.
Jollie,
M.1976 . “ Hubungan Spesies
Tiga Corvida .” Ahli Biologi 58 : 89 – 111 .